Berbincang bersama santri. (foto:Mifta) |
Di zaman yang serba moderen seperti
saat ini menjadikan anak muda khususnya remaja selalu ingin mengikuti tren yang
sudah ada. Tampil modis, gatget yang
serba canggih, gaya yang glamor sudah melekat pada remaja zaman sekarang.
Berbeda dengan hal tersebut, remaja-remaja yang menjadi santri di salah
satu pondok yaitu pondok pesantren putra-putri
Syafi’iyah H. Arif (ISYHAR) yang berada di Prambon, Nganjuk, Jawa Timur ini
dengan suka rela menjadi santri dengan gaya hidup yang sederhana dan jauh dari
kesan mewah.
Kofif
yang merupakan salah satu santri putri dari pondok pesantren putra-putri
Syafi’iyah H. Arif (ISYHAR) mengaku bahwa sudah hampir 9 tahun menjadi santri
di ponpes tersebut. Santri yang berasal dari Surabaya Jawa Timur itu mengaku
senang menjadi santri meskipun
tidak boleh membawa gadget ke dalam pondok. Untuk itu ia menggunakan fasilitas ponpes
untuk berkomunnikasi dengan orang tuanya.
Rutinitas yang dilakukan remaja
santri dengan remaja yang bukan santri pun sedikit berbeda. Selain mengikuti sekolah umum di pagi hari, Kofif dan
santri-santri yang lain juga mengikuti sekolah diniyah yang di programkan oleh
ponpes, selain itu juga mendapat tambahan mengaji pada sore dan malam hari.
Banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh para santri di pondok menjadikan santri
mempergunakan waktunya untu hal-hal yang berguna dan bermanfaat sehingga tidak
ada waktu lagi untuk hura-hura seperti remaja pada umumya. Bahkan banyak santri
yang berprestasi dan selalu menjadi juara ketika mengikuti perlombaan baik yang
akademik maupun non akademik. (Siti Mifta K./1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar