Disetiap rumah sakit pasti memiliki sebuah fasilitas, baik fasilitas
yang dimiliki oleh pihak Rumah sakit itu sendiri maupun fasilitas dari luar.
Dimana fasilitas tersebut dari perusahaan lain yang pastinya sudah memiliki
ijin terlebih dahulu dari direktur Rumah sakit. Seperti hal nya Rumah sakit
Muhammadiyah yang berada di Kediri saat
ini. Ketika kita memasuki halaman Rumah sakit, kita bisa melihat beberapa
faslitas yang bukan milik dari Rumah sakit itu sendiri seperti halnya mobil
bran dari bank Muamalat dan dua buah penjual minuman, yang satu menjual
berbagai aneka kopi dan yang satu nya lagi menjual minuman teh dengan aneka
rasa dan harga.
Mobil bran yang
berada di Rumah sakit Muhammadiyah, merupakan mobil yang fungsinya tidak hanya digunakan untuk
alat transportasi saja, namun juga mempunyai fungsi lain yaitu bisa digunakan
sebagai sarana perbank-kan. Bahkan didalam mobil tersebut terdapat sebuah mesin
ATM yang bisa digunakan untuk mengambil
uang. Fasilitas yang satu ini bukanlah fasilitas dari Rumah sakit itu sendiri
melainkan sarana dari Bank Muamalat. Bisa dikatakan Bank yang tidak hanya diam disatu tempat saja namun juga bisa
jemput bola. Selain di Rumah sakit
Muhammadiyah mobil tersebut juga mempunyai jadwal di Rumah sakit Lirboyo, pada
setiap hari selasa dan kamis, sedangkan untuk Rumah sakit Muhammadiyah
sendiri pada hari senin, rabu, dan jumat
mulai pukul 9 pagi sampai pukul 2 sore. Mobil bran tersebut sudah berada di
Rumah sakit Muhammadiyah sejak tahun
2012.
Selain mobil
bran yang bisa digunakan untuk mengambil uang juga terdapat penjual
minuman kopi. Tempat penjualan kopi tersebut
dinamakan kedai kopi torabika. Jika
pasien atau pengunjung yang merasa suntuk dan ingin sekedar menghangatkan diri
dengan segelas kopi pengunjung bisa beli
dikedai kopi tersebut dengan harga rata-rata lima ribu rupiah. Ada empat macam
jenis kopi tersebut yaitu kopi torabika moka,torabika melek, torabika jahe, dan
torabika coklat susu sereal. Untuk
pengunjung sendiri paling suka dengan torabika susu, ucap seorang karyawan yang
kebetulan mendapat giliran untuk menjaga sekaligus menjajakan kopi tersebut.
Kedai kopi tersebut sudah buka mulai pagi dari pukul tujuh pagi sampai pukul
dua siang, dan setelah itu gentian karyawan lain dari pukul dua siang sampai
sembilan malam. Karyawan yang bekerja di
kedai kopi tersebut ada dua, dan mereka melakukannya secara bergilir. Jika pembeli tidak menginginkan yang panas
minuman kopi tersebut juga menyediakan yang dingin. Dengan adanya fasilitas tersebut pengunjung
jika ingin ngopi atau ngeteh dan juga mengambil uang dari ATM pengunjung tak
usah repot-repot kluar dari ruang lingkup rumah sakit. (TAUFIQURROHMAN/0177/1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar