MESKI MASA KAMPANYE, MALL-MALL DI KEDIRI KOTA TETAP EKSIS

Rest Food Area Ketos (foto:Ninik)
          Tak kalah dengan parpol-parpol yang berkampanye, eksistensi mall-mall di Kediri dalam masa kampanye ini tetap tak tergoyahkan. Meskipun hasil survey yang dikeluarkan oleh salah satu televisi swasta nasional menunjukkan bahwa kampanye dengan cara mengerahkan massa masih menjadi andalan bagi parpol peserta pemilu legislatif  April 2014 mendatang, namun hal ini tidak berpengaruh terhadap jumlah pengunjung mall.
Logikanya, jika banyak massa yang ikut kampanye, pasti ada kemungkinan jumlah pengunjung mall berkurang karena ada yang ikut berkampanye,  namun fakta di lapang-an tidak demikian. Mall-mall di Kediri tak lengang oleh pungunjung, bahkan di hari-hari libur seperti hari Minggu dan hari libur nasional lainnya selama masa kampanye ini jumlah pengunjung mall malah meningkat.
Sepertinya memang massa lebih tertarik mengunjungi mall daripada ikut berkampanye, seperti pengakuan beberapa pengunjung mall berikut. Ibu Yani (35) saat ditanyai lebih suka ke mall atau ikut kampanye, ibu muda ini dengan semangat langsung menjawab “Ya ke mall dong, Mbak. Kalau ke mall itu lebih adem, enggak kepanasan. Kalau kampanye kan panas, mana berdesak-dekan lagi”.
Lain Yani, lain pula dengan Shifa (17), salah satu siswa swasta di Kediri ini memilih lebih suka ke mall karena berkunjung ke mall lebih bisa bergaya daripada mengikuti kampanye. “Kalau main ke mall itu bisa pakai baju yang keren, Mbak, terus kalau ke mall itu kita juga bisa sambil mejeng, pokoknya kalau ke mall itu lebih asyik deh Mbak, daripada ikut kampaye. Kampanye bajunya itu-itu aja, mana yang ikut orang-orang tua lagi”, papar gadis manis berrambut panjang itu saat ditanya mengapa ia lebih suka ke mall daripada ikut kampanye.
Mall memang mempunyai daya tarik tersendiri untuk dikunjungi, tidak perlu mengahadirkan orang penting seperti pejabat ataupun artis ibu kota layaknya kampanye parpol, mall tetap menarik untuk dikunjungi. Karena itu tidak mengherankan jika musim kampanye tidak mempengaruhi jumlah pengunjung mall.  Hal ini diakui oleh salah satu Staf Pengelola Kediri Town Square, Haris. Saat ditemui di tempat kerjanya (27/3), pria berpembawaan ramah ini menuturkan bahwa selama adanya kampanye, jumlah pengunjung Ketos (singkatan dari Kediri Town Square) tidak bermasalah. Keramaian Ketos dapat dilihat berjubelnya pengunjung yang memadatai rest food area dan pusat perbelanjaan seperti Hypermart dan Matahari.
Pengunjung Ketos sendiri sangat variatif, mulai anak-anak sampai orang tua, pria maupun wanita baik dalam maupun luar Kediri, namun mayoritas pengunjungnya adalah usia 30 tahun ke atas. Mereka pun masih tetap akan dimanjakan dengan berbagai diskon di Matahari dan berbagai harga promo sembako di Hypermart.
Senada dengan hal itu, ditemui di tempat terpisah, Arsitektur Desain Kediri Mall, Pak Hess juga menuturkan bahwa adanya kampanye tidak berpengaruh terhadap jumlah pengunjung Kediri Mall. Mall yang pertama dibangun di Kediri itu tetap ramai, bahkan masih menjadi tempat favorit orang Kediri dan sekitarnya untuk nongkrong dan bercengkerama dengan kerabat dan sahabat.
Tidak mau kalah dengan mall-mall yang lain, untuk menarik pengunjung KM (Kediri Mall) juga menyajikan hiburan band live perform setiap hari Minggu. Bahkan, Sri Ratu, salah satu swalayan yang menjadi ikon KM  menggeber obral underwear berbagai merk dan ukuran.
Saat ditanya seandainya mall diperbolehkan sebagai tempat kampaye, mengingat begitu banyak dan variatifnya pengunjung mall, pihak Ketos maupun KM sepakat untuk memilih netral dan menjauhkan mall dari kegiatan parpol.
Wah sayang ya, padahal kalau kampanye boleh dilakukan di mall, lumayan bisa menguntungkan baik pihak mall, parpol, maupun massa. Pihak mall bisa mendapat tambahan pemasukan, pihak parpol pun bisa menyampaikan program-progamnya dengan tenang tidak perlu teriak-teriak, dan massa pun bisa nyaman mendengarkan program-program parpol tanpa harus kepanasan seperti di lapangan terbuka. (Ninik Utari/0129/1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar