KALA MALAM MENYAPA YOGYA



              Yogyakarta memang tak pernah surut pengunjung, pagi sampai malam hari, selalu ada pengunjung atau wisatawan yang berlau lalang di Yogyakarta, khususnya di kawasan Keraton Yogyakarta dan Jalan Malioboro. Terutama saat musim liburan, kota Yogyakarta selalu dipadati oleh wisatawan, baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.
Di kota yang penuh tradisi ini memang menarik banyak orang untuk selalu dikunjungi, walaupun sekedar untuk melepas penat dari segala aktivitas harian yang menyita waktu. Namun, banyak pula wisatawan yang berkunjung untuk bernostalgia dengan kehidupan Yogyakarta zaman dahulu dengan mengunjungi situs-situs bersejarah yang terdapat di Yogyakarta.
Para pedagang yang berjualan di sekitar alun-alun dan lapangan parkir juga tak kalah ramai dengan pengunjung. “Pedagang di sini memang selalu ramai mbak saat musim liburan. Kalau sudah memasuku bulan puasa mulai sepi mbak karena tidak terlalu banyak pengunjung,” tutur Warsini, salah seorang pedagang wedang ronde di lapangan parkir depan keraton.
Menjelang malam, Yogya semakin berwarna dengan beragam aktivitas. Para pedagang telah menggelar dagangannya, pengunjung pun telah berjubel di kios-kios kaos atau oleh-oeh khas Yogyakarta. Para tukang becak yang berseragam kuning pun juga tak kalah riuhnya untuk menawarkan jasa mereka.
Hal yang selalu menyita mata adalah adanya orang-orang unik yang selalu unjuk gigi di pinggir jalan dengan keahlian masing-masing. Seperti menggunakan kostum-kostum unik (hantu dan abdi kerajaan), memainkan beragam musik, menawarkan buku-buku gratis dengan maksud tertentu dan bahkan ada orang yang menawarkan jasa ramalan versi jawa. Hal tersebut sungguh menggugah mata pengunjung untu sekedar memperhatikannya atau ikut merasakan suguhan yang mereka berikan dengan memberikan donasi seikhlasnya.
Padatnya aktivitas Yogya siang hari juga tak kalah dengan padatnya aktivitas yogya di malam hari. Hal tersebut semakin semarak dengan kerlipnya warna-warni lampu Yogyakarta. Indahnya Yogya di malam hari dapat kita nikmati sembari meminum semangkuk wedang ronde panas. Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk menikmatinya, cukup dengan Rp 5.000,00 kita sudah bisa menikmati ronde panas. Menikmati ronde panas sambil menghirup udara malam Yogya sungguh tiada taranya. (Yosi Ari W./Berita 1)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar