Sate Khas Museum Benteng Vredeburg


Jogja- Jogja sangat terkenal dengan julukan “Kota Pelajar”, selain itu juga sangat terkenal dengan pariwisatanya yang begitu menakjubkan. Malioboro merupakan salah satu surga belanjanya para pelancong, selain itu para pelancong juga disuguhi oleh berdirinya benteng peninggalan jaman Belanda dahulu yang sangat ramai di malam hari. Lebih tepatnya sangat rame ketika akhir pekan dan musim liburan. Sepanjang jalan di depan benteng Vredeburg dipenuhi oleh penjual sate ayam yang mayoritas penjualnya adalah ibu-ibu. Mereka menjajakan satena dengan duduk di depan panggangan dan rinjing-rinjing wadah sate. Sate dijual seharga  Rp. 5.000 satu porsi atau sesuai selera pembeli. Sate ditelatkkan di pincuk, yaitu wadah yang berasal dari daun pisang, biasanya untuk tempat nasi pecel.
Satu porsi sate dilengkapi dengan lontong ini sangat laris ketika musim liburan atau akhir pekan tiba. Mayoritas dari daerah lain Jogjakarta yang justru membeli sate tersebut. Menurut tuturan salah satu penjual sate, “di sini ramenya saat liburan tiba mbak, saya bisa menjual sekitar 300 tusuk lebih dan beberapa puluh lontong”. Karena banyaknya pesaing penjual sate, ada pula yang sepi pembeli. Menurut salah satu penjual sate, mereka memulai menjajakan sate tersebut setelah ashar sampai malam. Mayoritas pejalan kaki yang membeli sate tersebut, tempatnya disertai bangku-bangku untuk bersantai dan diiringi oleh pengamen-pengamen Jogja yang sangat kreatif menambah kenyamanan menikmati malam di Malioboro. (Sellys Eka R./0161/Berita 1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar