PERSAINGAN PEDAGANG KAKI LIMA MALIOBORO



Yogyakarta- persaingan modal pedagang kakilima di malioboro sangat kuat, para pedagang sangat antusias untuk menarik pembeli yang datang dari berbagai kota, berbagai macam oleh-oleh khas yogyakarta yang terpampang terjual di trotoar jalanan malioboro pada kamis kemarin (26/6).Para pedagang kaki lima berjualan macam-macam pernak-pernik khas yogyakarta, bermacam harga yang di tawarkan kepada pembeli.
Berbagai pernak-pernik terjual, makanan khas yogyakarta seperti bakpia patok, aksesoris gantungan kunci kari batok kelapa, gelang, kalung, miniatur candi borobudur, dan masih banyak kerajinan-kerajinan lain yang terjual di malioboro,terutama pakaian atau kain khas yogyakarta batik sulam. Sangat banyak sekali pengunjung yang datang ke yogyakarta hanya ingin membeli oleh-oleh dari malioboro salah satunya mahasiswa Universitas Nusantara PGRI kediri. Para mahasiswa berbondong-bondong mencari oleh-oleh dari kota wisata tersebut, banyaknya penjual di trotoar malioboro membuat pembeli menjadi kebingungan memilih, barang-barang yang terjual di malioboro tergolong bagus dan menarik, sehingga tak jarang orang ingin membeli oleh-oleh dari sana.
Tak hanya pembeli yang heboh memilah-milah barang yang ingin dicari, para pedagangpun heboh mencari pembeli dan saling bersaing melariskan dagangannya, sambil memperlihatkan barang-barang dagangannya para pedagang memiliki caranya masing-masing untuk melariskan. Salah satunya pedagang pakaian, yang sangat dominan berjualan di malioboro bermacam-macam harga yang ditawarkan kepada pembeli sehingga pembeli dapat memilih sesuka hati. Ada salah satu pedagang yang sempat tak bisa mengendalikan emosinya karena tingkah pembeli yang hanya bertanya saja tak membeli barang yang di jualnya. Semua barang yang terjual rata-rata harganya relatif murah dan sangat pas di kantong pembeli baik tingkat atas maupun menengah kebawah. Tak banyak pedagang yang ingin segera melariskan dangangannya pada pembeli sehingga memberikan diskon pada para pembeli yang akan membeli barang yang di jual di tempatnya, baik baju batik, kaos bertuliskan kata-kata jogja atau makanan khas yogyakarta.


Kini malioboro menjadi pusat oleh-oleh yang sangat terjangkau pembeli, sekaligus menjadi tempat wisata bersejarah yang selalu banyak di kunjungi oleh para wisatawan mancanegara, berbasis waktu semakin berkembangnya zaman semakin indah pula kota wisata yogyakarata.
(Eva N./0062/Berita 1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar