Malioboro
merupakan salah satu tempat yang sangat diminati oleh para pengunjung Daerah
Yogyakarta. Tempat tersebut salah satu tempat perbelanjaan oleh-oleh khas
Yogyakarta dan dijadikan sebagai tempat jual beli mulai dari tahun 1758. Kamis,
26 Juli 2014 kami mengunjungi pasar sore malioboro tepat sore hari suasana
sekitar sangat ramai. Begitu Indah daerah Yogyakarta. Kami pun menyusuri
jalanan pasar malioboro dengan menikmati suasana Yogyakarta kami pun melihat
beberapa pedagang kaki lima yang ramai dengan menawarkan daganganya. Pasar sore
malioboro terdapat pedagang pakaian khas Yogya, jajanan khas jogja, dan
pernak-pernik khas Yogja. Banyak pedagang yang menjualkan dagangannya yang
sama. Tapi hal tersebut tidak membuat tempat dagangan mereka dari satu dengan
yang lainnya sepi. Para pedagang menjual daganganya dengan harga yang lumayan
murah.
Suasana
pasar tersebut selalu ramai dengan pengunjung karena ke Yogyakarta tanpa ke
Malioboro berasa tidak lengkap. Untuk berjualan di pasar Malioboro tersebut
walaupun rame dengan pengunjung mereka tetap harus membayar pajak setiap
tahunnya. “Berdagang di pasar Malioboro keuntungannya lumayan besar apalagi
dari musim liburan keuntungan mencapai dua kali lipat dari keuntungan biasa”
Tutur PKL.
Pasar
sore malioboro menjadi salah satu tempat kegiatan ekonomi yang terhitung dari
ratusan tahun. Bayangkan jika malioboro ini mengalami suatu masalah atau
bencana mungkin nasib dari para pedagang sangat memprihatinkan dan para
pengunjungnya pun pasti kecewa. Untuk itu, kita harus menjaga aset dari
Yogyakarta ini karena aset suatu daerah merupakan aset sebuah negara.
Sore
mulai menghilang, rasa haus pada kami mulai muncul. Kami pun memutuskan untuk
membeli es degan yang berada pasar malioboro. Dipinggir jalan kami mencoba
menyantapnya rasanya sangat segar dan harganya pun murah. Dengan segelas Es
degan kami hanya mengeluarkan 4.000 rupiah. Harga tersebut termasuk murah
karena berada di daerah perkotaan.
(Rizka
Khoirun Nisa/0153/Berita 1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar