Nama : Dwi Joko Prakoso
NPM : 08.1.01.07.0037
Kelas/Tingkat:
IV.D
Jenis
Berita : Tidak Langsung
Tempat
pamoksan atau lebih di kenal sebagai “Petilasan Sri Aji Joyoboyo” merupakan
salah satu cerita sejarah (cikal bakal raja-raja tanah jawa menurut kraton).
Yang mana pamoksan atau petilasan Sri Aji Joyoboyo tersebut berada di desa
Pamenang, tepatnya dari arah SimpangLima Gumul kearah utara kurang lebih 3
kilometer.
Menurut
beliau (Mbah Misri, 80 tahun) yang mbau rekso petilasan Sri Aji Joyoboyo
tersebut menyampaikan bahwa; mokso atau lebih di kenal petilasan Sri Aji
Joyoboyo tersebut berada di desa Menang, Kcm Pagu, Kab Kediri; tepatnya di tengh-tengah
desa Menang dekat persawahan petani. Konon, tempat pamoksan atau petilasan Sri
Aji Joyoboyo tersebut berbentuk bangunana pagar-pagar atau di kelilingi oleh
pagar-pagar yang terbuat dari bamboo.
Mengingat
hal tersebut merupakan sejarah besar dari para raja-raja di tanah Jawa,
akhirnya oleh keluarga besar HONDODENTO- Yogyakarta akhirnya tempat atau
pamoksan tersebut di pugar atau di renovasi. Pemugaran atau renovasi tersebut
terjadi pada tanggal 22 Pebruari 1975, dan diresmikan pada tanggal 17 April
1976 oleh keluarga besar HONDODENTO-Yokyakarta.
Tempat-tempat yang di pugar atau di renovasi
tersebut diantaranya:
1. Pamoksan
Sri Aji Joyoboyo
Perlu
diketahui, Bangunan tempat pamoksan atau petilasan Sri Aji Joyoboyo tersebut
terbuat dari bangunan batu, bukannya batu yang seperti kita lihat tiap hari;
melainkan batu alam pilihan yang beratnya kurang lebih 2,5 ton. Yang mana batu
tersebut mempunyai nama “BATU GILANG”. Batu tersebut di angkat oleh alat berat
pada waktu bangunnya masa itu.
Konon,
orang jawa mempercayai bahwa; dengan dipasangnya “BATU GILANG” yang beratnya
kurang lebih 2,5 ton tersebut merupakan symbol pengandel (Bhs Jawa) atau
kekuatan. Selain itu, di atas “BATU GILANG” tersebut berdiri lagi batu
berbentuk bulat menyerupai kendhil yang di beri nama “BATU MANIK”. Batu
tersebut berbentuk bulat berlubang. Konon orang zaman dulu percaya bahwa “BATU
MANIK” tersebut memiliki simbol “ MENGETAHUI SEBELUM WINARAH” artinya: mengetahui sesuatu sebelum sesuatu itu
terjadi atau menjadi kenyataan.
2. Loko
Busono
Konon
tempat ini merupakan penyimpanan busono-busono atau tempat penyimpanan pakaian.
3. Loko
Mahkota
Konon
tempat ini merupakan penyimpanan mahkota-mahkota.
4. Sendang
Tirto Kamandanu
Konon
tempat ini merupakan tempat kaputren.
5. Mayangkoro
Konon
tempat ini merupakan tempat sempurnaning Resi Mayangkoro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar