Budaya Rumah Adat Istiadat Kota Nganjuk



Nganjuk merupakan kabupaten kecil yang ada di provinsi Jawa Timur. Dahulu kala Nganjuk bernama “Anjuk Ladang” yang artinya “ kemenangan” dan kini mendapat julukan sebagai kota angin karena Nganjuk berada di lereng gunung Wilihan. Nganjuk juga terkenal dengan keseniannya, yaitu Tayub. Menurut penduduk yang kami samarkan bernama “Bunga” mengatakan bahwa kesenian Tayub digunakan pada acara-acara tertentu, seperti acara bersih desa, khitan, kemerdekaan dll (09/05). Terlebih di desa Nganjuk dusun Nglumbu desa Ketawang kecamatan Gondang.
Kesenian tayub merupakan kesenian yang tidak pernah ketinggalan pada setiap tahunnya. Penduduk desa Nganjuk selalu mengadakan acara tayub untuk memeriahkan acara yang diselenggarakan. Selain itu, tayub merupakan kesenian yang telah melekat di penduduk desa Nganjuk. Di sisi lain daerah Nganjuk juga masih ditemukan bentuk rumah yang unik, seperti bentuk rumah joglo selain kesenian tayub. Mayoritas penduduk Nganjuk struktur tempat tinggalnya masih berbentuk demikian. Mereka seakan-akan masih membudayakan struktur tempat tinggal seperti pada zaman dahulu yang mana pada saat ini jarang lagi ditemui. Ini menunjukkan bahwa Nganjuk masih kental dengan adat dan kebudayaan tradisional.
Jika ditilik lebih dalam bangunan struktur rumahnya masih menggunakan bahan kayu dan mempunyai ciri khas lahan depan yang luas. Selain itu bagian ruang tamu yang luas juga seakan mengisyaratkan bahwa dengan ruang tamu yang luas dapat menampung tamu yang banyak. Di pihak lain pada bangunan dalam rumahnya  terdapat soko, yaitu kayu penyangga yang banyak di area dalam rumah. Ini menunjukkan bahwa rumah yang dibangun menunjukkan kekokohan pada bangunannya. Arsitek ukiran dindingnya pun menunjukkan bahwa nilai seni yang masih kental sebagai identitas kebudayaan yang masih dibudidayakan oleh pemiliknya.
Keunikan yang lain masih dibudayakan pada struktur bangunan rumahnya, yaitu dapur yang luas. Struktur ini mencerminkan bahwa pada zaman dahulu area dapur merupakan area yang diutamakan luasnya karena dapur merupakan tempat yang mempunyai fungsi utama dalam aktivitas sehari-hari. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa adat dan kebudayaan yang ada di daerah Nganjuk masih terasa kental. Sehingga ketika kita singgah disana seakan kita merasakan suasana tradisonal yang amat lekat dengan kehidupan penduduknya. (Reni Sugiharti/KKN1)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar