Umpama
kita lihat secara sekilas daerah Dsn. Mbingungan Ds. Kedung Pa dang
Kec. Rejoso Ngan juk
mempunyai beberapa masjid dan musholla di dal amnya,
sehingga ketika or ang
baru menginjakkan ka ki
di daerah ini pasti mem-punyai
sugesti awal, bahw a
daerah ini mempun yai
masyarakat yang mayorita s
muslim yang taat, karena terdapat banyak tempat ib adah yang mumpu ni. Sehi ngga,
ketika ada su gesti awal
seperti itu tidak bisa adalah normal.
Dulu masyarakat Dsn. Mbin gungan
umpama akan melaksanaka n
ibadah ke masjid harus menempu h
jarak yang lumayan jauh. Ka rena letak masjid terdekat berada bebera pa kilo meter dan melewati hutan.
Apalagi pada saat itu masyarakat-nya
boleh dikatakan yang mempu nyai kemauan untuk beribadah ke masjid hanya beberapa orang. Sed ang kan
mayoritas daerah kedung pandang bermata pencahrian mayo ritas pencari kayu di hutan dan peta ni. Dan bisa dipastikan ke tika mereka selesai beker ja yang sepeti itu rasa cap ek dan letih akan menye rang mereka.
Pemuda daerah
Mbingungan bisa dikatak an
masih awam terhadap agam a,
hal itu bisa dibuk tikan
keti ka waktu sholat berjamaah banyak diisi
ol eh para lansia. Sedang kan para pe mudanya lebih me milih dan mudah di jumpa i
pada tempat bermain bil yard,
nongkrong di jal an
dan men-gembala
anjing.
“Masjid ini dibangun
masih tahun 2005 kmarin mas” ujar Pak Nyoto salah satu imam tetap di sala h satu masjid di daerah Mbingungan. Jadi
menurut cerita beliau masyarakat Mbingungan mulai mau memperdalam keima nannya
dengan semakin mende katkan
diri pada Sang Pencipta masih belum lama yaitu mulai di bangunnya salah satu
masjid yaitu Masjid Al-Ikhlas.
Yang membuat syiar
islam di daerah Mbingungan berkembang sedikit lamban adalah faktor keper cayaan terhadap tradisi kebu dayaan nenek moyang masih tertanam luma yan kuat.
Hal itu bi sa dibuktikan de ngan masih ban yak tempat-temp at yang diangg ap mempunyai kekuat an magis, seperti punden, batu besa r dan pohon-pohon yang diangg ap keramat. Dan ditempat seperti itu banyak dijumpai perlengkapan
pem ujaan atau ruwatan sepe rti kemba ng,
wangi-wangian, dupa, dan lain-lain.
Yang perlu menjadi bahan
pembelajaran bagi masyarakat um um
lainnya dari daerah ini ada lah
nilai tole ransi yang dijunjung
tin ggi antar latar belakang masya rakat yang mempunyai ber -bagai macam keyakinan. Sehingga daerah
ini ter- lihat
aman dan nyaman seba gai
tempat kunjungan wisatawan. (Dadang Kurniawan/0035/KKN2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar