Nganjuk- Ratusan
warga desa Ketandan dini hari mengikuti upacara adat yang selalu dilaksanakan
tiap panen raya, minggu (11/5). Para warga berbondong-bondong mengikuti acara
nyadran yang di laksanakan di punden-punden desa yang di yakini sebagai tempat
keramat. Sebelum warga berangkat ke lokasi yang di anggap warga sebagai punden
setiap keluarga menyiapkan sesaji atau berkat yang akan di doakan oleh sesepuh
desa. Menurut salah satu warga acara nyadran ini dilaksanakan setiap sekali
panen raya, namun sesaji setiap keluarga berbeda. “bentuk berkat atau sesaji
yang di bawa setiap keluarga berbeda mbak, jajane juga beda terserah
masing-masing keluarga. Tidak ada batasan atau syarat apapun”. Ujar Bu Sri guru
SD Ketandan yang juga ikut serta dalam memeriahkan acara nyadran atau bersih
Desa.
Acara
nyadran merupakan salah satu kepercayaan warga yang di turunkan dari nenek
moyang jaman dulu, awal mula adanya nyadran ini dulu tempat yang digunakan
syukuran oleh para warga adalah tempat singgah dari sesepuh desa ketika berteduh
sepulang bekerja di ladang. Konon dianggap punden bukan berarti merupakan
pemakaman atau tempat kuburan sesepuh tetapi hanya sebuah tempat persinggahan
untuk peristirahatan dan tasyakuran Desa. Setiap nyadran tidak hanya tasyakuran
di punden saja, namun ada pagelaran lain yang bisa dinikmati oleh masyarakat,
pagelaran yang di tunjukkan berupa tayuban dan lomba- lomba yang lain.
Setelah
pagelaran tayuban selesai slalu diselingi oleh pengajian akbar, yang
dilaksanakan setelah acara pemula selesai. Tak kalah pentingnya para mahasiswa
KKN ikut serta dalam acara tersebut. Hingga acara jadi semakin meriah dan
menarik. (Eva Nashriyati/0062/KKN2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar